Komponen Solid State
Drive (SSD)
1. Kontroler
Kontroler adalah sebuah embedded processor yang
menjalankan kode firmware. Kontroler merupakan faktor penting yang
akan mempengaruhi performa dari SSD. Fungsi-fungsi yang dilakukan
oleh kontroler diantaranya Error correction (ECC), Wear leveling, Bad
block mapping, Read scrubbing and read disturb management, Read and
write caching, Garbage collection, Encryption. Kontroler pada SSD
berfungsi untuk menjembatani komponen memori NAND pada SSD dengan
komputer.
2. Flash memory-based
3. DRAM-based
SSD yang menggunakan DRAM ditujukan untuk memfokuskan pada kecepatan akses data yang ultra. Biasanya SSD yang menggunakan DRAM akan menggunakan baterai internal atau AC/DC adapter dan sistem back-up storage untuk mempertahankan presistensi data selama tidak ada daya listrik yang mengalir ke SSD. Jika listrik padam, maka baterai menyediakan tenaga selama penyalinan data dari RAM ke back-up storage. Saat listrik kembali hidup, informasi disalin kembali ke RAM dari back-up storage dan SSD melanjutkan operasi tadi sama halnya dengan fungsi Hibernate pada sistem operasi.
4. Cache atau buffer
SSD Flash memory-based umumnya menggunakan DRAM kapasitas kecil sebagai cache seperti pada Hard disk. Data yang sering digunakan akan tetap ada di cache selama drive beroperasi. Setelah tidak ada operasi data akan hilang. Tetapi sebuah pabrik kontroler SSD, SandForce tidak menggunakan DRAM cache dalam desainnya, tetapi tetap bisa mencapai performa tinggi.
5. Battery (super capacitor)
Komponen lainnya yang meningkatkan performa SSD yaitu kapasitor atau baterai. Ini diperlukan untuk menjaga integritas data sehingga data dalam cache dapat disalin ke drive ketika listrik padam. Ada beberapa yang tetap menyimpan data dalam cache sampai listrik hidup kembali. Baterai atau super capasitor sangat dibutuhkan oleh SSD dengan memory flash tipe MLC karena data sangat rentan korup jika listrik padam, namun untuk SSD dengan memory flash tipe SLC, masalah korup data tidak ada, dan memang kebanyakan tidak dilengkapi baterai dan super capacitor.
Setelah membahas komponen komponen SSD, sudah terlihat bahwa komponen penyusun SSD sangat berbeda dengan komponen penyusun HDD. Lalu bagaimana dengan kinerja Fragmentasi pada SSD jika komponennya berbeda dengan HDD?
Defragment Pada SSD
Karena bentuknya yang spiral, HDD sangat baik untuk menyimpan file-file yang berukuran besar yang terletak pada blok yang berdekatan. Dan ketika kapasitas HDD mulai penuh, file-file yang sudah tersimpan dapat terpencar, inilah yang dikenal dengan istilah fragmentasi.
Efek dari fragmentasi ialah turunnya kinerja dari HDD itu sendiri. Dalam keadaan ini, untuk memulihkan kinerja dari HDD, biasanya kita melakukan defrag untuk memulihkannya. Sedangkan pada SSD kita tidak perlu pusing memikirkan persoalan tenang fragmentasi karena data tersimpan pada chip flash.
Saat sebuah hard disk membaca dan menulis data, kadang-kadang data yang terbagi tersebut ditulis di sektor yang tidak beraturan. Karena hard disk masih menggunakan sebuah head untuk membaca, head tersebut harus mencari potongan-potongan data tersebut agar dapat dibaca dengan benar. Ini akan memakan waktu beberapa saat. Nah, di sinilah fungsi dari program Defragmenter. Program yang satu ini berguna agar data-data tersebut dapat beraturan kembali sehingga waktu pembacaannya jadi lebih cepat.
Akan tetapi, hal ini justru tidak berguna di sebuah SSD. SSD tidak memakai head untuk membaca dan menulis data. SSD melakukannya secara elektris sehingga pembacaan dan penulisan data jauh lebih cepat.
Malah, penggunaan program Defragmenter ke SSD akan menyebabkan umurnya menjadi lebih pendek karena akan mengurangi siklus penulisan SSD.
Berbeda dengan HDD, SSD tidak membutuhkan deframentasi. Malah proses tersebut akan memperpendek usia SSD. Pada HDD, defrag akan merapikan susunan file dan mengoptimalkan penempatannya pada cakram HDD. SSD tidak menggunakan cakram seperti HDD, dan proses defrag hanya akan membuat proses menulis menjadi lebih sering yang mana malah akan menurunkan kinerja SSD nantinya.
SSD tidak perlu dilakukan defrag, karena berbeda kerjanya dengan harddisk. SSD mengunakan sistem TRIM yang didukung Windows 7 atau Windows 8. Semakin sering SSD menulis (Write) data maka umurnya semakin pendek.
SUMBER:
https://adjidarma.wordpress.com/2016/10/13/komponen-ssd-dan-fitur-defrag/
http://www.gudangilmukomputer.com/2016/01/komponen-komponen-penyusun-ssd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar